ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta, Ketika masih berada dalam kandungan, kondisi si calon bayi begitu rentan terhadap berbagai gangguan, bahkan dari luar tubuh sang ibu sekalipun. Tapi terkadang gangguan itu justru datang dari sang ibu sendiri, misalnya terkait kebiasaan atau pola makan sang ibu.
Baru-baru ini sebuah studi baru pun memperingatkan bahwa ibu yang merokok selama masa kehamilan dapat meningkatkan peluang si calon bayi untuk mengidap meningitis.
Tim peneliti dari University of Nottingham memperoleh kesimpulan ini setelah menganalisis 18 studi yang mengamati kaitan antara merokok pasif dan meningitis. Dari situ peneliti menemukan bahwa anak-anak yang terpapar rokok dari orang tuanya berpeluang dua kali lebih besar untuk mengidap penyakit itu, sedangkan untuk anak-anak yang berusia di bawah lima tahun, tingkat kerentanannya semakin tinggi atau sekitar 2,5 kali lipat.
Bahkan anak yang ibunya merokok selama masa kehamilan tiga kali lebih besar peluangnya untuk terserang meningitis.
Ironisnya, para pakar memperkirakan lebih dari 600 anak-anak di Inggris mengidap meningitis tiap tahunnya akibat paparan rokok dari orangtuanya. Menurut mereka tampaknya merokok pasif itu lama-kelamaan akan melemahkan sistem kekebalan si anak sehingga membuat mereka rentan terhadap penyakit itu.
Parahnya lagi tercatat 1 dari 20 penderita meningitis akan meninggal dunia dan 1 dari 6 penderita akan mengalami cacat berat seumur hidupnya.
"Kami memperkirakan di Inggris saja, ada tambahan 630 kasus penyakit meningokokus invasif pada anak-anak setiap tahunnya yang disebabkan langsung oleh merokok pasif," papar ketua tim peneliti Dr. Rachael Murray dari UK Centre for Tobacco Studies, University of Nottingham seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (11/12/2012).
"Sementara kami belum bisa memastikan bagaimana rokok dapat mempengaruhi anak-anak ini, temuan studi ini justru memperlihatkan berbagai bukti yang konsisten tentang bahaya merokok di sekitar anak-anak dan selama masa kehamilan sehingga para orangtua dan anggota keluarga harus didorong untuk tidak merokok di rumah atau di sekitar anak-anak," pungkasnya.
Padahal jika tak segera diobati, meningitis dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf yang tentu saja nantinya akan mengganggu perkembangan si anak.
Baru-baru ini sebuah studi baru pun memperingatkan bahwa ibu yang merokok selama masa kehamilan dapat meningkatkan peluang si calon bayi untuk mengidap meningitis.
Tim peneliti dari University of Nottingham memperoleh kesimpulan ini setelah menganalisis 18 studi yang mengamati kaitan antara merokok pasif dan meningitis. Dari situ peneliti menemukan bahwa anak-anak yang terpapar rokok dari orang tuanya berpeluang dua kali lebih besar untuk mengidap penyakit itu, sedangkan untuk anak-anak yang berusia di bawah lima tahun, tingkat kerentanannya semakin tinggi atau sekitar 2,5 kali lipat.
Bahkan anak yang ibunya merokok selama masa kehamilan tiga kali lebih besar peluangnya untuk terserang meningitis.
Ironisnya, para pakar memperkirakan lebih dari 600 anak-anak di Inggris mengidap meningitis tiap tahunnya akibat paparan rokok dari orangtuanya. Menurut mereka tampaknya merokok pasif itu lama-kelamaan akan melemahkan sistem kekebalan si anak sehingga membuat mereka rentan terhadap penyakit itu.
Parahnya lagi tercatat 1 dari 20 penderita meningitis akan meninggal dunia dan 1 dari 6 penderita akan mengalami cacat berat seumur hidupnya.
"Kami memperkirakan di Inggris saja, ada tambahan 630 kasus penyakit meningokokus invasif pada anak-anak setiap tahunnya yang disebabkan langsung oleh merokok pasif," papar ketua tim peneliti Dr. Rachael Murray dari UK Centre for Tobacco Studies, University of Nottingham seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (11/12/2012).
"Sementara kami belum bisa memastikan bagaimana rokok dapat mempengaruhi anak-anak ini, temuan studi ini justru memperlihatkan berbagai bukti yang konsisten tentang bahaya merokok di sekitar anak-anak dan selama masa kehamilan sehingga para orangtua dan anggota keluarga harus didorong untuk tidak merokok di rumah atau di sekitar anak-anak," pungkasnya.
Padahal jika tak segera diobati, meningitis dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf yang tentu saja nantinya akan mengganggu perkembangan si anak.
Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
0 komentar:
Posting Komentar