Daging babi matang (ilustrasi)/NINE MSN
Redaktur: Heri Ruslan
sumber: REPUBLIKA.CO.ID
REPUBLIKA.CO.ID, Hal paling mudah yang dapat dilihat langsung dari efek negatif mengonsumsi PPAH babi adalah bahwa kulit orang yang mengonsumsi babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap
Data lain menunjukkan bahwa hasil penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia, menunjukkan daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon.
Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi meningkat secara drastis. Terutama di negaranegara Eropa dan Amerika serta di negaranegara Asia (seperti Cina dan India). Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan yang diadakan di Sao Paulo.
Sekarang sudah sangat jelas bahwa tidak ada satu pun hal yang dilarang oleh Allah SWT kecuali di dalamnya ada kemaslahatan yang baik bagi manusia. Termasuk dengan pengharaman mengonsumsi daging babi.
Dikutip dari opini Harian Republika berjudul "Antisipasi Bakso Babi" oleh Cecep Hidayat: Mahasiswa Pascasarjana Program Studi INP Fakultas Peternakan IPB
Data lain menunjukkan bahwa hasil penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia, menunjukkan daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon.
Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi meningkat secara drastis. Terutama di negaranegara Eropa dan Amerika serta di negaranegara Asia (seperti Cina dan India). Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan yang diadakan di Sao Paulo.
Sekarang sudah sangat jelas bahwa tidak ada satu pun hal yang dilarang oleh Allah SWT kecuali di dalamnya ada kemaslahatan yang baik bagi manusia. Termasuk dengan pengharaman mengonsumsi daging babi.
Dikutip dari opini Harian Republika berjudul "Antisipasi Bakso Babi" oleh Cecep Hidayat: Mahasiswa Pascasarjana Program Studi INP Fakultas Peternakan IPB
Redaktur: Heri Ruslan
sumber: REPUBLIKA.CO.ID
0 komentar:
Posting Komentar